Penerapan e-government kota Tangerang
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mencanangkan sistem
pelayanan yang serba digital dengan menerapkan konsep e-government atau biasa
disebut e-gov. Inilah ambisi Walikota Tangerang Wahidin Halim dalam mewujudkan
sebuah pemerintahan yang paling terkoneksi dengan warganya.
Saat ini, Pemerintah Kota Tangerang sedang melakukan
transpormasi menuju cara-cara yang lebih maju dengan menggunakan sebuah sistem informasi
yang handal dan tangguh untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk
mencapai sebuah pemerintahan yang baik atau good governance, pemerintah
(daerah) harus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Karena itu, penerapan
digital government adalah sebuah keharusan.
Sistem manajemen pemerintah harus dikembangkan menjadi sebuah sistem
manajemen organisasi jaringan yang dapat memperpendek lini pengambilan
keputusan serta memperluas rentang kendali.
Ada tiga hal yang melatarbelakangi penerapan e-gov. Pertama adalah era globalisasi seperti adanya perdagangan bebas, demokratisasi, hak asasi manusia, transparansi, anti kurupsi dan lain-lain. Kedua adalah kemajuan teknologi informasi (TI) yang demikian pesat sehingga memudahkan komunikasi antar masyarakat dunia tanpa perlu mengenal batas. Dan ketiga terjadinya peningkatan kualitas hidup.
Penerapan konsep e-government di Kota Tangerang sudah berlangsung sejak lama. Saat ini, penerapannya tak hanya sebatas memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memilih tempat dan waktu untuk mengakses infomasi, tapi juga ditekankan pada public services. Di mana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat secara online. Dengan begitu diharapkan dapat terjadi peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Sampai saat ini sedikitnya ada 8 produk e-government yang sudah diterapkan pemkot , dan masih banyak produk lain yang sedang dan akan disusun. Salah satu produk adalah penerimaan siswa baru (PSB) online.
Produk e-gov lainnya yang sudah diterapkan adalah sistem informasi kepegawaian daerah (SIKDa), SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan), sistem penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) online dan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
Kemudian sistem aplikasi e-gov lokal alias kreativitas Pemkot sendiri yaitu aplikasi pelayanan kecamatan (APK), sistem informasi pengelolaan barang daerah (SIPBD) dan aplikasi sistem antrian untuk pusat pelayanan.
Ada tiga hal yang melatarbelakangi penerapan e-gov. Pertama adalah era globalisasi seperti adanya perdagangan bebas, demokratisasi, hak asasi manusia, transparansi, anti kurupsi dan lain-lain. Kedua adalah kemajuan teknologi informasi (TI) yang demikian pesat sehingga memudahkan komunikasi antar masyarakat dunia tanpa perlu mengenal batas. Dan ketiga terjadinya peningkatan kualitas hidup.
Penerapan konsep e-government di Kota Tangerang sudah berlangsung sejak lama. Saat ini, penerapannya tak hanya sebatas memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam memilih tempat dan waktu untuk mengakses infomasi, tapi juga ditekankan pada public services. Di mana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat secara online. Dengan begitu diharapkan dapat terjadi peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Sampai saat ini sedikitnya ada 8 produk e-government yang sudah diterapkan pemkot , dan masih banyak produk lain yang sedang dan akan disusun. Salah satu produk adalah penerimaan siswa baru (PSB) online.
Produk e-gov lainnya yang sudah diterapkan adalah sistem informasi kepegawaian daerah (SIKDa), SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan), sistem penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) online dan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
Kemudian sistem aplikasi e-gov lokal alias kreativitas Pemkot sendiri yaitu aplikasi pelayanan kecamatan (APK), sistem informasi pengelolaan barang daerah (SIPBD) dan aplikasi sistem antrian untuk pusat pelayanan.
sumber : http://www.tangerangkota.go.id/
No comments:
Post a Comment