NAMA KELOMPOK :
1.
ANNISA
SELANDIA 19111530
2.
CLAUDIA
GALUH K. 11111683
3.
MEGAWATI
OKTAVIANI 14111391
KELAS :
3KA07
ARGUMENTASI
Kata-kata
Argumentasi adalah kata-kata yang berarti alasan. Jadi paragraf atau karangan
argumentatif adalah suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan.
Dalam Argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan
alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.
Dalam berargumentasi, kita boleh
mempertahankan pendapat, tetapi jugaharus mempertimbangkan pendapat orang lain
yang berbeda dengan pendapat kita. Penalaran yang sehat dan didukung oleh
penggunaan bahasa yang baik dan efektif sangat menunjang sebuah karangan
argumentatif.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf
argumentasi akan ditemukan:
1.
Pendahuluan,
bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi
dikemukakan.
- Tubuh
argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam
paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar.
Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun,
dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta,
dan jalan pikiran yang logis.
- Kesimpulan
atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran
yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima
sebagai sesuatu yang logis.
Ada beberapa hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat karangan argumentasi. sebagai berikut:
1.
Berpikir
sehat, kritis, dan logis.
2. Mencari,
mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu
merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
3.
Menjauhkan
emosi dan unsur subjektif.
4.
Menggunakan
bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran.
Dasar karangan argumentasi adalah
berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta
yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan
berbagai cara, antara lain:
1.
bahan bacaan
(buku, majalah, surat kabar, atau internet)
2.
wawancara
atau angket
3.
penelitian
atau pengamatan langsung melalui observasi.
Paragraf argumentatif dapat
dikembangkan dengan pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih
dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab
tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat disajikan menjadi
akibat sebab. Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari
sebab-sebabnya.
Agar lebih mudah, Anda dapat menulis
paragraf argumentatif dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.
Daftarlah
topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.
2.
Susunlah
kerangka paragraf yang akan dibuat.
3.
Kembangkan
kerangka tersebut menjadi paragraf.
4.
Anda dapat
menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian,
oleh sebab itu, dan lain-lain).
Ciri-ciri Pargaraf atau karangan argumentasi
1. Menjelaskan pendapat agar pembaca
yakin.
2. Memerlukan fakta untuk pembuktian
berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
3. Menggali sumber ide dari pengamatan,
pengalaman, dan penelitian.
4. Penutup berisi kesimpulan.
Berikut beberapa Contoh paragraf argumentatif
atau paragraf argumentasi
Contoh 1
Sekali
lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus
sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita
meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan,
jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain.
Contoh 2
Dua tahun
terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha
Airlines celaka, isu pesawat itu mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab
pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari
19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas
terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari
60% pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman,
lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman
dinaiki?
Contoh 3
Memilih SMA
tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena
pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya
masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau
memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknyamemilih SMK. Dia mengingatkan
sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah.
Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur
akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak
akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN
mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
Contoh 4
Akibat
perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi di
dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002
sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi
1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252
MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.